Hubungi Kami 24/7 - 0857-0066-4005

EMPAT MACAM MOTIF MELAKUKAN MERGER-KONSOLIDASI-AKUISISI

Ada Empat macam motif melakukan Merger-Konsolidasi-Akuisis menurut Abdul Moin:

  1. Motif ekonomi

Esensi tujuan perusahaan dalam perspektif keuangan adalah bagaimana perusahaan mamu menciptakan nilai bagi perusahaan dan pemegang saham.

Merger dan Akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini.motf strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas merger dan akuisisi dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Biasanya perusahaan melakukan meger dan akuisisi untuk mendapatkan economieis of scale dan economies of scope

2. Motif sinergi

Salah satu motivasi utam perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah menciptakan sinergi yang mana merupakan nilai secara keseluruhan perusahaan itu sendiri. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari kekuatan elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek lebih besar dibanding dengan penjumlahan aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri. Pengaruh sinergi bisa timbul dari empat sumber:

  • Penghematan operasional yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran produksi atau distribusi;
  • Penghematan keuangan yang meliputu biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisa sekuritas;
  • Perbedaan efisiensi yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan adalah lebih efisien dan aktiva perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger; dan
  • Peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya pesaing

3. Motif diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan guna mengamankan posisi persaingan. Namun jika melakukan diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti. Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian modal, diversifikasi juga dapat membawa kerugian, yaitu adanya subsidi silang

4. Motif Non-ekonomi

Ativitas merger dan akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi saja, tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat non-ekonomi, seperti prestie dan ambisi. Motif non-ekonomi bisa berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan dan dapat terjadi karena adanya:

  • Hubris Hypotehesis

Hipotesis ini menyatakan bahwa merger dan akuisisi dilakukan karena “ketamakan” dan kepentingan pribadi para eksekutif perusahaan. Mereka ingin memiliki perusahaan yang lebih besar. Dengan semakin besarnya perusahaan, semakin besar pula kompensasi yang mereka terima. Kompensasi yang mereka terima bukan sekedar materi tetapu juga pengakuan, penghargaan, dan aktualisasi diri.

  • Ambisi Pemilik

Adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai sektor dan menjadikan aktivitas merger dan akuisisi sebagai strategi penguasai perusahaan-perusahaan lain untuk membangun “kerajaan bisnis”. Hal ini biasa terjadi pada pemilik yang memiliki kendali dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Informasi lebih lanjut mengenai pendirian PT dan Jasa lainnya dapat menghubungi:

Isdiyantoconsultant@gmail.com

08570064005

Ditulis oleh: Danar M. Satyagama (ILO)